Demam Berdarah dan Malaria Apakah Sama? – Kenali Ciri-Cirinya!

RS Syafira, Pekanbaru – Demam Berdarah dan Malaria Apakah Sama? – Kenali Ciri-Cirinya! Mungkin pada masyarakat umum sering kali mengira bahwa kedua penyakit ini sama. Walaupun keduanya sama-sama diakibatkan oleh nyamuk, namun sebenarnya demam berdarah dan malaria ini berbeda loh!

Pengertian

  • Demam berdarah dengue (DBD)

Demam berdarah dengue atau disingkat dengan DBD merupakan penyakit serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti, virus ini bisa langsung masuk ke dalam tubuh manusia disaat nyamuk ini menggigit.

  • Malaria

Sedangkan Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit jenis Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk tersebut, dan kemudian parasit tersebut masuk ke dalam tubuh manusia yang akan menetap di organ hati sebelum siap menyerang sel darah merah. Penyakit ini banyak dijumpai di daerah tropis. Malaria diinfeksikan oleh parasit bersel satu dari kelas Sporozoa, suku Haemosporida dan Plaspodium.

 

Jadi walaupun DBD dan Malaria sama-sama diakibatkan oleh nyamuk, namun ini pada dasarnya diakibatkan oleh nyamuk yang berbeda dan cara penyebarannya melalui virus dan parasit.

Gejala

Dari gejalanya, kedua penyakit ini memiliki gejala yang cukup mirip. Namun ada beberapa gejala yang dapat kita bedakan seperti :

  • Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah memiliki gejala demam tinggi. Namun, terdapat beberapa fase gejala demam berdarah dan dibagi menjadi tiga fase :

  • Fase Pertama. Biasanya pengidap akan mengalami gejala 5 hingga 7 hari setelah terinfeksi. Demam akan dialami selama 2 hingga 7 hari. Gejala ini juga akan disertai dengan nyeri otot dan sendi, rasa tidak nyaman di belakang area mata, nyeri perut, hingga sakit kepala.
  • Fase Kedua. Fase kedua dikenal juga sebagai fase kritis pengidap demam berdarah. Umumnya, fase ini akan dialami setelah 24 hingga 48 jam terinfeksi. Biasanya demam akan turun di fase ini. Namun, akan ada gejala lain, seperti munculnya bintik merah hingga perdarahan pada gusi atau mimisan. Hal ini menandakan pembuluh darah mengalami kebocoran plasma darah sehingga timbul tanda perdarahan pada kulit dan organ lainnya.
  • Fase Ketiga. Fase ini dikenal sebagai fase pemulihan. Dalam fase ini kondisi pengidap demam berdarah akan berangsur membaik.
  • Malaria

Sama hal nya dengan demam berdarah, malaria juga memiliki gejala salah satunya adalah demam tinggi. Gejala malaria biasanya akan muncul setelah 10 hingga 30 hari paparan infeksi parasit. Bahkan, ada beberapa kasus mengidap penyakit ini setelah berbulan-bulan terkena paparan infeksi parasit. Gejala Malaria memiliki 3 fase yaitu

  1. Dingin disertai menggigil
  2. Demam tinggi
  3. Keringat berlebih

Pada saat penderita malaria ini mengalami 3 fase tersebut, akan muncul gejala- gejala lain seperti sakit kepala, nyeri otot, hingga rasa lelah. Pada beberapa kasus juga seseorang pengidap malaria justru mengalami gejala seperti mual, muntah, dan diare, nyeri dada, gangguan pernapasan, dan batuk. Apabila penderita mengalami malaria yang parah, bisa jadi akan muncul gejala yang lebih berbahaya seperti anemia dan penyakit kuning. Untuk itu perlu penanganan yang cepat dan tepat agar tidak menimbulkan resiko berbahaya lainnya.

Lalu bagaimana pencegahan serta cara pengobatannya? yuk simak penjelasan lengkapnya di Podcast Rumah Sakit Syafira di Youtube!

Referensi :

Blogrssyafira, diakses 2024 – WASPADA, Demam Berdarah Dengue (DBD) Terus Meningkat! – Gejala dan Tips Mencegah DBD.

Blogrssyafira, diakses 2024 – Benarkah Malaria Penyakit Mematikan Didunia? – Gejala dan Pencegahan.

National library of medicine, diakses pada 2024 – Concurrent malaria and dengue infection: a brief summary and comment

Halodoc, diakses pada 2024 – Kenali Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Malaria

Youtube RS Syafira – diakses 2024 – DBD dan Malaria apakah sama?

Tinggalkan Balasan

%d