Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) ~ RS Syafira Pekanbaru

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Pembahasan PPOK akan dijelasin langsung dari dr. Octariany, Sp.P dari Spesialis Paru untuk 17 november sebagai memperingati Hari Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Sedunia.

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan pada paru-paru yang berlangsung dalam jangka panjang. PPOK umumnya ditandai dengan kesulitan bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek). PPOK merupakan penyakit yang sering terjadi pada perokok aktif dan pasif.

Faktor resiko kebanyak terjadinya ppok banyak terjadi pasien yang merokok aktif, tetapi tidak orang merokok aktif saja yang terkena ppok misalnya dari gas buang kendaraan bermotor, asap dari gunung berapi, dan lain-lain nya.

Faktor resiko yang terkena pada ibu – ibu atau wanita, pasien wanita biasanya terjadi seringnya terkena dari asap kompor atau asap arang. Nah makanya kebanyakan sekarang juga tidak hanya laki – laki saja yang terkena ppok, wanita juga bisa terkena ppok.

Dan banyak juga faktor resiko lainnya seperti pajanan zat ditempat kerja bahan – bahan kimia ditempat kerja, tumbuh kembang paru yang tidak baik kemudian infeksi paru berulang. TBC sering sekali ada infeksi – infeksi TBC mulai dari kecil bahkan ada yang berulang sampai dewasa nah infeksi yang berulang ini  juga pada akhirnya kalau dia menyebabkan abnormal saluran nafas dan juga parentin paru yang berat ujung-ujungnya nanti ada gejala ppok.

Apabila anda batuk – batuk terus menerus sudah lama  berdahak, sahabat syafira ini datang langsung ke dokter paru untuk proses pengobatannya. datang mengunjungi fasilitas kesehatan tingkat primer terlebih dahulu seperti praktek mandiri atau diklinik atau puskesmas untuk keluhan – keluhan tapi untuk pemeriksaan ppok dibutuhkan pemeriksaan penunjang seperti spirometri itu jarang adanya di fasilitas kesehatan tingkat primer sehingga butuh mungkin rujukan ke rumah sakit yang dapat mendiagnosa ppok dengan pemeriksaan penunjang yaitu spirometri sehingga butuhlah rujukan ke rumah sakit atau dokter spesialis paru.

Minimalisir terkenanya ppok dengan cara pemakaian masker, juga bisa dengan mengubah ventilasi untuk pajanan dirumah dan misalnya sudah terkena ppok langsung konsultasi dapat mengurangi gejalanya dengan cara penggunaan obat – obat bisa penggunaan inher atau penambahan obat – obat oral yang diperkiraan nanti akan membantu mengurangi progresivitas penyakit.

Pengobatannya hampir sama dengan penyakit Asma tetapi asma itu bersifat reversibel artinya bisa kembali lagi seperti normal atau seperti biasanya kalau seandainya faktor pencetusnya sudah kita hindari misalnya penderita asma yang rentan atau alergi terhadap cuaca dingin sedangkan untuk ppok itu persisten pada pasien yang terkena itu bisa terus-merus seperti sesak batuk untuk dalam waktu yang lama makin berat. Jadi perbedaan asma dan ppok jangan disamain.

Apabila sahabat syafira terkena gejala ppok, sahabat dapat langsung konsultasi kerumah sakit syafira pekanbaru dengan dokter spesialis paru yaitu salah satu dengan dr. Octariany, Sp.P.

Untuk penjelasan selanjut nya sahabat syafira dapat melihat video dibawah ini.

Tinggalkan Balasan

%d