Tidur Mendengkur? Waspada Gejala Penyakit Sleep Apnea

Tidur Mendengkur? Waspada Gejala Penyakit Sleep Apnea

RS Syafira, Pekanbaru – Tidur mendengkur? Waspada gejala penyakit sleep apnea. 7 dari 10 orang pasti pernah mendengar dengkuran seseorang saat tidur, bahkan mungkin mengalaminya sendiri. Mendengkur adalah situasi dimana seseorang mengeluarkan suara keras saat tidur. Hal ini terjadi karena kelelahan melakukan aktivitas seharian ataupun ini merupakan salah satu gejala sleep apnea.

Apa itu Sleep Apnea?

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan terhenti sejenak saat tidur, jeda pernapasan biasanya berlangsung dari beberapa detik hingga menit. Itu akan terjadi 30 kali atau lebih dalam satu jam. Biasanya orang tidur mendengkur ataupun yang mengidap sleep apnea akan merasa kelelahan pada pagi hari saat bangun tidur.

Artikel terkait : Benarkah, Telinga Berdengung Karena Diomongin Orang? Bagaimana Menurut Medis?

Sleep apnea termasuk kondisi yang harus diwaspadai karena jika tidak ditangani dapat mengakibatkan peningkatan risiko gangguan kesehatan seperti serangan jantung, hipertensi dan stroke.

Gejala Umum Sleep Apnea

  • Mendengkur keras
  • Terengah-engah saat tidur
  • Insomnia/sulit tidur
  • Mulut terasa kering dan sakit kepala saat bangun tidur
  • Sering merasa ngantuk saat siang hari
  • Sulit konsentrasi
  • Mudah marah dan tersinggung

Jenis Sleep Apnea

  • Sleep Apnea Obstruktif (OSA)

Sleep apnea obstruktif merupakan bentuk yang paling umum terjadi ketika otot tenggorokan rileks, otot-otot ini menopang langit-langit lunak, potongan jaringan berbentuk segitiga yang tergantung di langit-langit lunak yang disebut uvula, amandel, dinding samping tenggorokan, dan lidah. Saat otot-otot rileks, saluran napas akan menyempit atau tertutup saat menarik napas sehingga tidak mendapatkan cukup udara, yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah.

Baca juga : New Moms Harus Tahu! – Kenali 5 Tanda Awal Kehamilan.

Ciri lainnya mungkin mendengus dan tersedak. Pola ini dapat berulang 5 hingga 30 kali atau lebih setiap jamnya, sepanjang malam. Hal ini membuat sulit untuk mencapai fase tidur yang nyenyak

  • Sleep Apnea Central (CSA)

Sleep apnea central terjadi ketika otak tidakk dapat mengirimkan sinyal untuk mengontrol pernapasan. Biasanya orang dengan kondisi ini akan terbangun dari tidur dengan sesak nafas dan mungkin akan sulit tidur kembali.

  • Syndrom Sleep Apnea Kompleks

Syndrom sleep apnea kompleks ini biasa terjadi akibat adanya pengobatan dan ini terjadi ketika seseorang mengalami OSA dan CSA.

Faktor Penyebab Sleep Apnea

  • Kelebihan berat badan
  • Lingkar leher yang tebal biasanya memiliki saluran udara yang sempit sehingga bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya sleep apnea
  • Jalan nafas yang sempit akibat keturunan maupun penyakit amandel
  • Laki-laki beresiko 3 kali terkena sleep apnea daripada perempuan
  • Orang berusia lanjut juga lebih beresiko terkena sleep apnea
  • Keturunan
  • Kebiasaan merokok
  • Hidung tersumbat
  • Penggunaan obat penenang atau alkohol

Cara pencegahan Sleep Apnea

  • Kurangi berat bada berlebih
  • Olahraga rutin
  • Hindari alkohol dan obat-obatan
  • Tidur dengan posisi miring
  • Jaga saluran nasal agar tetap terbuka pada malam hari
  • Berhenti merokok

Untuk mengetahui seseorang terdiagnosis sleep apnea adalah dengan cara tes polisomnogram (tes tidur), ini sebuah tes yang mencatat fungsi tidur seperti mengukur pergerakan mata, aktivitas listrik otak, detak jantung, pernapasan dan kadar oksigen dalam darah.

Sleep apnea juga dapat diobati dengan CPAC ( Continuous positive airway pressure) , yaitu sebuah masker yang digunakan pada hidung dan mulut saat tidur.

Namun apabila beberapa gejala semakin memburuk, segera konsultasi ke dokter spesialis THT .

Referensi :

Hello sehat, diakses pada 2024 – Sleep Apnea

Yayasan Jantung Indonesia, diakses pada 2024 – Sleep apnea (apnea tidur)

Kemenkes, diakkses pada 2024 – Diagnosis dan Tatalaksana Obstruktif Sleep Apneu

Celveland Clinic, diakses pada 2024 – Sleep Apnea Can Make Managing Diabetes More Difficult: What You Need To Know

Medline Plus, diakses pada 2024 – Sleep Apnea

Mayo Clinic, diakses pada 2024 – Sleep Apnea

Tinggalkan Balasan

%d