Waspada bahaya leukemia – Gejala dan penyebab leukemia.

Waspada bahaya leukemia - Gejala dan penyebab leukemia.

RS Syafira, Pekanbaru – Waspada bahaya leukemia – Gejala dan penyebab leukemia. Leukemia adalah kanker darah yang ditandai dengan pertumbuhan cepat sel darah abnormal. Pertumbuhan yang tidak terkendali ini terjadi di sumsum tulang, yakni tempat sebagian besar darah tubuh itu dibuat. Kanker ini biasanya mempengaruhi sel darah putih, yang berfungsi sebagai bagian dari sistem imun tubuh.

Pada dasarnya, sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang dan mengalami regenerasi sesuai dengan siklus hidup mereka. Namun, pada orang dengan leukemia, sumsum tulang menghasilkan sejenis sel darah putih dalam jumlah yang tidak normal yang menyebabkan peningkatan jumlah sel jenis tersebut.

Menurut data Global Cancer Observatory tahun 2020, jumlah penderita kanker pada anak usia (0-19 tahun) sebanyak 11.156 jiwa. Dari angka itu, leukemia menempati posisi pertama dengan 3.880 jiwa dengan persentase sebanyak (34,8%) .

Baca juga : Cuma 5-10 menit tapi dapat mengembalikan senyum indah?! – Mengenal Dental Implant.

Jenis Leukemia

Leukemia memiliki dua klasifikasi yaitu berdasarkan proses perkembangannya (Leukemia akut dan Leukemia kronis) dan jenis sel yang terlibat (mieloid leukemia atau limfositik leukemia).

Berdasarkan proses perkembangan

  • Leukemia akut

Hal yang terjadi pada leukemia akut adalah sel-sel membelah dengan cepat sehingga mengakibatkan peergerakan penyakitnya juga lebih cepat. Penderita leukemia akut akan merasa sakit dalam beberapa minggu setelah sel leukemia terbentuk. Leukemia akut sangat berbahaya dan mengancam jiwa, sebaiknya segera lakukan konsultasi ke dokter dan mulai terapi. Pada dasarnya leukemia akut sangat sering menyerang anak-anak.

  • Leukemia kronis

Leukemia kronis memiliki proses yang lebih lambat dari leukemia akut, sel leukemia kronis berperilaku sebagai sel darah yang belum matang dan matang. Sebagian sel berkembang dan berfungsi sebagaimana semestinya, namun tidak sampai ditahap sel normal. Bagi penderita leukemia kronis biasanya tidak merasakan gejalanya selama bertahun tahun, dan leukemia ini umumnya menyerang orang dewasa.

Berdasarkan tipe sel

  • Myelogenous (Myeloid leukemia)

Jenis leukemia ini mempengaruhi sel-sel myeloid. Sel myeloid menimbulkan sel darah merah, sel darah putih dan sel penghasil trombosit.

  • Lymphocytic leukemia (Limfositik leukemia)

Limfositik leukimia berkembang dari sel limfoid. Sel limfoid normal berkembang menjadi sel darah putih yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.

Baca juga : Bahaya!! Merokok Dapat Memicu Serangan Jantung?! – Penyebab Serangan Jantung.

Berdasarkan dari beberapa klasifikasi diatas, maka terdapat 4 jenis utama leukemia yang paling umum yaitu :

  • Leukemia limfositik akut: Biasanya menyerang anak-anak, namun juga bisa terjadi pada orang dewasa.
  • Leukemia myeloid akut: Ditemukan pada orang dewasa, tetapi juga bisa menyerang anak-anak.
  • Leukemia limfositik kronis: Ditemukan pada orang dewasa dan anak-anak. Umumnya tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun pertama.
  • Leukemia myeloid kronis: Umumnya terjadi pada orang dewasa. Mungkin tidak menunjukkan gejala selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun sebelum masuk fase di mana sel mulai diproduksi dengan lebih cepat.

Penyebab Leukemia

Tidak ada yang mengetahui secara pasti apa penyebab leukemia, namun ada hal-hal tertentu yang dapat memicunya dan mungkin memiliki risiko lebih tinggi seperti :

  • Faktor Genetik: seperti down syndrom dan ataxia telangiectasia dapat meningkatkan risiko seseorang terkena leukemia.
  • Paparan Radiasi dan Bahan Kimia: Paparan radiasi tingkat tinggi dan bahan kimia tertentu seperti benzena, serta pengobatan kanker tertentu, dapat meningkatkan risiko leukemia.
  • Merokok: Merokok diketahui meningkatkan risiko leukemia myeloid akut.
  • Riwayat Pengobatan Kanker: Orang yang pernah menjalani kemoterapi atau radioterapi untuk kanker lain memiliki risiko lebih tinggi terkena leukemia.
  • Gangguan Darah: Orang dengan sejarah gangguan darah tertentu, seperti myelodysplastic syndrome, memiliki risiko lebih tinggi terkena leukemia.
  • Penyakit Sistem Kekebalan: Beberapa penyakit sistem kekebalan seperti HIV/AIDS dapat meningkatkan risiko leukemia.

Gejala Leukemia

  • Mudah lelah.
  • Demam atau keringat malam.
  • Infeksi yang sering terjadi.
  • Sesak napas.
  • Kulit pucat.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Nyeri atau nyeri tekan pada tulang/sendi.
  • Nyeri atau rasa penuh di bawah tulang rusuk sebelah kiri.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan atau perut.
  • Pembesaran limpa atau hati.
  • Mudah memar dan berdarah (termasuk mimisan dan gusi berdarah).
  • Ruam yang tampak seperti bintik merah kecil di kulit (petechiae) atau bercak kulit keunguan/gelap.

Pengobatan

Cara pengobatan leukemia ini memiliki beberapa jenis sesuai dengan faktor pemicunya seperti usia, jenis leukemia yang berkembang serta tipe sel nya. Berikut beberapa opsi pengobatan secara umum yang dilakukan :

  • Kemoterapi: Pengobatan utama untuk leukemia ini melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat tersebut bisa berbentuk pil atau suntikan.
  • Terapi Radiasi: Terapi ini menggunakan sinar-X atau sinar energi tinggi lainnya untuk menghancurkan sel kanker dan menghentikan pertumbuhan mereka.
  • Terapi Biologis: Pengobatan ini membantu sistem imun tubuh pasien untuk lebih efektif dalam menyerang sel-sel kanker.
  • Terapi Target: Terapi ini menggunakan obat-obatan atau agen lainnya untuk menargetkan sel-sel kanker secara spesifik.
  • Transplantasi Sel Punca: Sel punca sehat ditransplantasikan ke pasien untuk menggantikan sumsum tulang yang sakit. Sebelum transplantasi, pasien biasanya akan menjalani kemoterapi atau terapi radiasi dosis tinggi untuk menghancurkan sumsum tulang yang sakit.
Leukemia pada anak

Referensi :

ayosehat.kemkes, diakses pada 2024. Leukemia

my.clevelandclinic, diakses pada 2024. Leukemia

Global cancer obsevatory, diakses pada 2024. Cancer causes

Web MD, diakses 2024. Leukemia

Mayo Clinics, diakses pada 2024. Leukemia

Sehat negeriku, diakses pada 2024. Kemenkes dan Viva Anak Kanker Indonesia Sepakat Perkuat Kerja Sama

 

Tinggalkan Balasan

%d