WASPADA, Demam Berdarah Dengue (DBD) Terus Meningkat! – Gejala dan Tips Mencegah DBD.

RS Syafira, Pekanbaru – WASPADA, Demam Berdarah Dengue (DBD) Terus Meningkat! – Gejala dan Tips Mencegah DBD. Demam berdarah dengue merupakan penyakit musiman yang kerap terjadi di Indonesia, penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk, namun ini bukanlah sembarang nyamuk melainkan nyamuk yang bernama Aedes Aegypti. Kasus demam berdarah di Indonesia merupakan salah satu kasus penyakit yang cukup tinggi bahkan diantara negara-negara Asia Tenggara.

Apa itu Demam Berdarah Dengue (DBD) ?
Demam berdarah dengue atau disingkat dengan DBD merupakan penyakit serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti, virus ini bisa langsung masuk ke dalam tubuh manusia disaat nyamuk ini menggigit. Nyamuk Aedes Aegypti ini memiliki beberapa ciri yang dapat dibedakan dengan jenis nyamuk lainnya, seperti :

Baca juga : Diabetes Penyebab Kematian Terbesar No. 3 Di Indonesia

  • Umumnya berukuran kecil
  • Tubuhnya berwarna hitam pekat
  • Memiliki dua garis vertikal pada punggung
  • Memiliki garis garis horizontal pada kaki
  • Aktif pada pagi hingga sore hari, namun kadang juga suka mengigit pada malam hari
  • Suka berada ditempat yang lembab dan gelap

Menurut data dari KEMENKES P2PM (Pencegahan & Pengendalian Penyakit) , kasus demam berdarah tercatat hingga minggu ke-12 pada 2024 (01 April 2024) terdapat 46.168 kasus demam berdarah dan 350 kasus kematian, kasus ini meningkat 16.000 kasus dari tahun 2023.

Gejala

Demam berdarah dengue memiliki beberapa gejala yang dapat kamu tandai, seperti :

  • Demam yang mendadak tinggi hingga mencapai 40°C
  • Demam berlangsung lama 2-7 hari, dan turun dengan cepat
  • Mual dan muntah
  • Mengigil
  • Timbul bintik-bintik merah pada kulit
  • Fases berwarna hitam
  • Sakit perut yang parah
  • Mimisan

Pada fase yang kritis, penderita DBD ini akan mengalami turunnya suhu badan dan tubuh akan terasa dingin, walaupun penderita merasa sudah sembuh dan baik-baik saja namun pada fase ini justru harus lebih waspada karena berpotensi menjadi sindrom syok dengue (DSS) yang dapat mengancam jiwa.

Baca juga : Waspada! Kenali Gejala Hemofilia Sejak Dini. – Gejala dan Penyebab.

Sindrom syok dengue (DSS) merupakan fase ketika aliran darah pada seluruh jaringan tubuh menurun, sehingga membuat tubuh menjadi dingin, hal ini sangat berbahaya karena terjadinya kekurangan oksigen (Hipoksia) dan mengakibatkan kejang, kerusakan pada hati, jantung, otak dan paru-paru, penggumpalan darah hingga dapat menyebabkan kematian.

Pencegahan

Tidak banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan penyakit DBD ini selain menghindari diri dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Berikut beberapa tips yang dapat membantu mencegah gigitan nyamuk Aedes Aegypti :

  • Selalu menerapkan pola hidup bersih
  • Terapkan (3M), yaitu Menguras bak/penampungan air, Menutup dan mengubur genangan air, Mendaur ulang barang yang memiliki potensi untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
  • Gunakan lotion pengusir nyamuk dan obat nyamuk
  • Gunakan kelambu pada kamar/tempat tidur
  • Pasang kawat pada ventilasi rumah
  • Gunakan baju yang berwarna terang dan panjang
  • Lakukan vaksinisasi dengue pada anak berusia 9-16 tahun.

JJadi itulah penjelasan mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD). Jika mengalami gejala seperti demam selama 3 hari dan gangguan aktivitas, sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pemeriksaan darah.

BPJS

Referensi :

Ayosehat.kemkes, diakses pada 2024 – Demam berdarah dengue

WHO, diakses pada 2024 – Dengue and severe dengue

p2pm.kemkes, diakses pada 2024 – Info dbd terkini hingga minggu ke 12

Klik dokter, diakses pada 2024 -Demam Berdarah Dengue

National library of medicine, diakses pada 2024 -Dengue Fever

Tinggalkan Balasan

%d