Waspada! Obesitas Penyakit Yang Berbahaya. – Pencegahan Obesitas.
RS Syafira, Pekanbaru – Waspada! Obesitas Penyakit Yang Berbahaya. – Pencegahan Obesitas. Obesitas merupakan hal yang berbahaya untuk tubuh, kadang kita tidak sadar makan berlebih, junkfood serta makanan yang manis justru menjadi salah satu penyebab naiknya berat badan hingga dapat menyebabkan obesitas.
Menurut WHO, Pada tahun 2022, Sekitar 2,5 miliar orang dewasa (18 tahun ke atas) mengalami kelebihan berat badan. Dari jumlah tersebut, 890 juta orang hidup dengan obesitas, dan sebanyak 37 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami kelebihan berat badan. Serta terdapat 390 juta anak-anak dan remaja berusia 5–19 tahun mengalami kelebihan berat badan pada tahun 2022, termasuk 160 juta yang hidup dengan obesitas.
Apa Itu Obesitas?
Obesitas adalah penyakit kronis yang kompleks dengan beberapa penyebab yang menyebabkan kelebihan lemak tubuh dan akan berdampak buruk pada kesehatan. Lemak tubuh sendiri bukanlah suatu penyakit, namun bila tubuh memiliki terlalu banyak lemak berlebih, hal itu dapat mengubah fungsinya. Perubahan ini bersifat progresif, dapat memburuk seiring berjalannya waktu, dan dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan.
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar Indonesia di tahun 2018 menunjukkan bahwa 22 persen atau sekitar 625.000 orang dewasa di Indonesia menderita obesitas.
Gejala dan Penyebab
Obesitas merupakan akibat dari ketidakseimbangan antara asupan energi harian dan pengeluaran energi, sehingga mengakibatkan penambahan berat badan secara berlebihan. Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang disebabkan oleh berbagai faktor genetik, budaya, dan masyarakat.
Berbagai penelitian genetik menunjukkan bahwa obesitas sangat diwariskan, dengan banyak gen yang diidentifikasi terkait dengan lemak dan penambahan berat badan. Penyebab lain dari obesitas termasuk berkurangnya aktivitas fisik, insomnia, gangguan endokrin, obat-obatan, aksesibilitas dan konsumsi karbohidrat berlebih dan makanan tinggi gula, junkfood, serta penurunan metabolisme energi.
Terdapat 2 Jenis efek yang akan terjadi jika mengalami kelebihan berat badan maupun obesitas :
-
Efek langsung
Kelebihan lemak tubuh dapat memenuhi organ-organ sistem pernafasan dan ini akan menimbulkan efek secara langsung seperti Asma, Sleep Apnea , Sindrom hipoventilasi obesitas, Osteoartritis, Sakit punggung, dan Asam Urat.
-
Efek tidak langsung
Obesitas juga berhubungan secara tidak langsung dengan:
- Memori dan kognisi termasuk peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan demensia .
- Infertilitas wanita dan komplikasi kehamilan.
- Depresi dan gangguan mood .
- Kanker tertentu , termasuk esofagus , pankreas , kolorektal , payudara , rahim , dan ovarium
Pencegahan Obesitas
Pencegahan Obesitas dapat dilakukan dengan diet, latihan fisik, penggunaan obat-obatan, hingga pembedahan. Program diet dapat menghasilkan penurunan berat badan dalam jangka pendek. Mempertahankan penurunan berat badan ini sering kali merupakan hal yang sulit dan memerlukan latihan terus menerus.
Untuk upaya pencegahan obesitas, WHO merekomendasikan meningkatkan konsumsi sayur, buah dan biji-bijian, atasi asupan kalori dari lemak jenuh dan diganti dengan lemak tidak jenuh serta membatasi asupan gula dan jangan lupa diiringi dengan melakukan latihan fisik selama 1 jam setiap hari, 20 menit olahraga (3 kali seminggu), dan jangan duduk lebih dari 2 jam.
Pencegahan obesitas harus menjadi agenda penting dalam kesehatan masyarakat, terutama pada usia anak dan remaja. Umumnya obesitas dimulai pada usia muda, dan berakibat munculnya kegemukan pada usia muda. Oleh karena itu, kesadaran akan hidup sehat dengan berat badan ideal adalah kunci utama memerangi obesitas dengan mencegahnya sejak dini.
Referensi :
Yankes.kemkes, diakses pada 2024 – Yuk Kenali Pencegahan Obesitas
Cleveland Clinics, diakses pada 2024 – Obesity
WHO, diakses pada 2024 – Obesity and overweight
National Library of Medicine, diakses pada 2024 – Obesity
Mitra keluarga, diakses pada 2024 – 11 Bahaya Obesitas yang Harus Diwaspadai dan Pencegahannya
