Waspada Virus Berbahaya, Polio Tidak Dapat Diobati, Namun Ini Cara Mencegahnya!

RS Syafira, Pekanbaru - Waspada Virus Berbahaya, Polio Tidak Dapat Diobati, Namun Ini Cara Mencegahnya!

RS Syafira, Pekanbaru – Waspada Virus Berbahaya, Polio Tidak Dapat Diobati, Namun Ini Cara Mencegahnya! Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus polio, semua orang tentu saja bisa terserang virus ini, namun yang paling rentan terserang ialah anak-anak usia dibawah 5 tahun.

Poliomyelitis (Polio)

Poliomyelitis atau disebut juga dengan polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Virus polio. Virus polio ini sangat berbahaya karena dapat menyerang tanpa menimbulkan gejala dan sering menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Walaupun tidak memiliki gejala yang signifikan pada beberapa orang, namun virus ini memiliki dampak yang buruk pada kesehatan seperti menyerang sistem saraf yang dapat berisiko kelumpuhan atau bahkan menyebabkan kematian.

Seperti jenisnya, Polio ini merupakan penyakit menular. Virus polio dapat menular melalui jalur fekal-oral atau lebih jarang melalui media umum seperti minuman dan makanan yang terkontaminasi dan kemudian berkembang biak di usus.

Artikel terkait : Ibu Perlu Waspada! Berikut 3 Jenis Penyakit Yang Rentan Menyerang Si Kecil.

Penyebab Polio

Virus polio ini sangat mudah menular, berikut beberapa penyebab adanya virus polio :

  • Paparan langsung, Virus polio ini bisa tertular melalui kontak langsung dengan penderita.
  • Kontaminasi dari makanan dan minuman, Polio virus bisa saja menyerang melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi dan kemudian berkembang biak di usus
  • Kontaminasi feses, selain makanan dan minuman ternyata polio virus juga bisa menyerang melalui kontak feses penderita seperti di area dengan sanitasi yang buruk (contoh : wc umum)
  • Cairan tubuh, Polio virus juga dapat menular melalui cairan tubuh penderita seperti air liur, ingus, dan lain sebagainya.

Gejala Polio

Walaupun pada beberapa orang polio virus ini tidak memiliki gejala, namun ada beberapa gejala yang harus kamu waspadai seperti :

  • Demam ringan
  • Nyeri kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Kelelahan
  • Mual atau muntah
  • Nyeri atau kaku pada punggung, lengan, kaki ataupun leher
  • Kelumpuhan, pada beberapa kasus polio bisa menyebabkan kelumpuhan otak dan bisa menjadi permanen.

Pencegahan

Cara terbaik mencegah polio adalah dengan melakukan imunisasi polio, Imunisasi polio ini biasanya dilakukan saat berusia 0-7 tahun. Namun apabila belum pernah melakukan imunisasi polio, sebaiknya segera tanyakan pada layanan kesehatan terdekat.

Imunisasi polio ini terbagi dalam 2 jenis :

  • Vaksin Polio Inaktif (IPV)

IPV terbuat dari virus polio yang dimatikan dan diberikan melalui suntikan atau injeksi. Namun ada beberapa kelebihan dan kekurangan IPV :

Kelebihan IPV

  • memberikan serokonversi yang sangat tinggi.
  • pemberiannya dapat dikombinasi dengan antigen atau vaksin lain
  • virus yang digunakan sudah mati sehingga tidak memicu penularan
  • tidak menyebabkan kelumpuhan pada penerima vaksin
  • tidak akan menyebabkan virus bermutasi kembali.

Kekurangan IPV

  • harga mahal
  • pemberiannya lebih sulit karena harus disuntikkan
  • tidak dapat memberikan kekebalan alami kepada anak yang kontak dengan penerima
  • vaksin.

Baca juga : Jangan Berlebihan, Perhatikan Batas Maksimal Konsumsi Gula Per-hari dan Risikonya.

  • Vaksin Polio Oral (OPV).

OPV terbuat dari virus polio yang dilemahkan dan diberikan secara oral. Sama halnya dengan IPV, OPV juga memiliki kelebihan dan kekurangan seperti :

Kelebihan OPV

  • harga terjangkau
  • mudah cara pemberiannya
  • dapat mengimunisasi secara alami kepada anak yang kontak dengan penerima vaksin
  • memberikan kekebalan humoral seumur hidup.

Kekurangan OPV

  • dapat menyebabkan kelumpuhan pada penerima vaksin (VAPP)
  • virus hidup dapat diekskresi lewat feces dan menularkan pada anak yang kontak dengan
  • penerima vaksin (kontak VAPP).
  • bisa kembali bermutasi menjadi ganas
  • tidak dapat digabung/dikombinasi dengan antigen/vaksin lain.
  • tidak dapat diberikan kepada anak yang immunodeficiency/immunocompromise.
keluhanrssyafira

Referensi :

Ayosehat.kemkes, diakses pada 2024 – Polio

WHO, diakses pada 2024 – Polio

My Cleveland Clinic, diakses pada 2024 – Polio

Tinggalkan Balasan

%d