Waspadai gangguan hormon pada wanita (PCOS) – Kenali tanda gejala PCOS

Waspadai gangguan hormon pada wanita (PCOS) - Kenali tanda gejala PCOS

RS Syafira, Pekanbaru – Waspadai gangguan hormon pada wanita (PCOS) – Kenali tanda gejala PCOS. Polycystic ovary syndrome (PCOS) atau dalam bahasa indonesia disebut Sindrom Ovarium Polikistik adalah masalah kesehatan yang sangat mempengaruhi 8-13% masa subur wanita. Ini biasanya terjadi pada wanita di usia remaja namun gejalanya dapat berubah-ubah (Fluktasi) seiring berjalannya waktu.

PCOS juga bisa berdampak pada ketidakseimbangan hormon, menstruasi tidak teratur, kelebihan kadar androgen (hormon pria) dan terdapat kista di ovarium. Kista terbentuk dikarenakan sel telur dalam ovarium tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan, lalu sel telur tersebutlah yang menjadi kista berukuran sangat kecil di ovarium, kemudian ovarium dapat membesar dan dipenuhi dengan banyak kista yang berisi kantung cairan di luarnya.

Sedangkan menstruasi yang tidak teratur dapat menyebabkan infertilitas atau kesulitan hamil karena menurunnya aktivitas ovulasi (pelepasan sel telur).

Artikel terkait : Simak! Ini Bedanya Baby Blues dan Postpartum Depression!

Gejala PCOS

  • Siklus menstruasi tidak teratur

Wanita dengan PCOS mungkin mengalami menstruasi lebih sedikit (kurang dari delapan dalam setahun) atau bahkan tidak menstruasi sama sekali, ada juga yang mengalami menstruasi setiap 21 hari atau lebih sering. Namun beberapa wanita dengan PCOS berhenti mengalami periode menstruasi.

  • Rambut pada tubuh tumbuh secara berlebihan

Wanita dengan PCOS juga akan memiliki bulu yang tumbuh secara berlebihan pada bagian tangan, wajah dan bagian tubuh lainnya dimana pria biasanya memiliki rambut. Ini biasanya disebut Hirsutism.

  • Jerawat atau wajah berminyak.

Jerawat juga menjadi salah satu gejala yang dimiliki wanita dengan PCOS. Bukan hanya pada wajah melainkan juga terdapat pada dada dan punggung. Ada juga sebagian akan mengalami wakah berminyak.

  • Rambut tipis dan rontok

Wanita dengan PCOS akan mengalami rammbut tipis atau rambut rontok yang mengikuti pola kebotakan pada pria.

  • Berat badan naik atau susah turun berat badan
  • Penggelapan kulit pada beberapa area terutama di sepanjang lipatan leher, di selangkangan, dan di bawah payudara

Wanita dengan PCOS mungkin juga akan mengalami gangguan kesehatan lainnya seperti :

  • Diabetes tipe 2
  • Hipertensi (Tekanan darah tinggi)
  • Tinggi kolestrol
  • Penyakit jantung
  • Kanker endometrium (kanker lapisan dalam rahim).

Penyebab PCOS

  • Resistensi terhadap insulin

Peningkatan kadar insulin menyebabkan ovarium membuat dan melepaskan hormon pria (androgen). Peningkatan hormon pria menekan ovulasi dan berkontribusi terhadap gejala PCOS lainnya. Insulin membantu tubuh memproses glukosa (gula) dan menggunakannya sebagai energi. Resistensi insulin berarti tubuh tidak memproses insulin dengan benar, sehingga menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah. Namun tidak semua penderita resistensi insulin mengalami peningkatan glukosa atau diabetes, namun resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes. Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat menyebabkan resistensi insulin. Peningkatan kadar insulin, meskipun glukosa darah normal, dapat mengindikasikan resistensi insulin.

  • Genetik

Penyebab lainnya adalah faktor genetik. PCOS terkadang diturunkan dalam satu keluarga, Jika ada keluarga seperti ibu, saudara perempuan, atau bibi yang mengidap PCOS, maka risiko terkena PCOS sering kali meningkat. Hal ini menunjukkan mungkin ada hubungan genetik dengan PCOS, meskipun gen spesifik yang terkait dengan kondisi tersebut belum teridentifikasi.

  • Ketidakseimbangan hormon.
  1. Peningkatan kadar Hormon Testosteron
  2. Peningkatan kadar Hormon Luteinising
  3. Rendahnya tingkat Globulin pengikat hormon seks
  4. Peningkatan kadar Prolaktin ( Hanya terjadi pada beberapa wanita dengan PCOS)

Alasan pasti mengapa perubahan hormonal ini terjadi belum diketahui. Ada dugaan bahwa masalahnya mungkin dimulai di ovarium itu sendiri, di kelenjar lain yang memproduksi hormon-hormon ini, atau di bagian otak yang mengontrol produksinya. Perubahan tersebut mungkin juga disebabkan oleh resistensi terhadap insulin.

Apakah PCOS dapat mempengaruhi kehamilan?

PCOS dapat menyebabkan masalah selama kehamilan bagi ibu dan bayi. Wanita dengan PCOS memiliki tingkat yang lebih tinggi untuk Keguguran, Diabetes, Hipertensi Gestasional dan Preeklampsia dan Operasi caesar. Bayi juga memiliki risiko lebih tinggi menjadi berat dan menghabiskan lebih banyak waktu di unit perawatan intensif neonatal (NICU).

Penanganan PCOS

Tidak ada obat untuk PCOS, namun pengobatan dapat memperbaiki gejala. Orang yang mengalami menstruasi tidak teratur, kesulitan hamil, atau jerawat dan pertumbuhan rambut yang berlebihan harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan. Beberapa gejala PCOS dapat dikurangi melalui perubahan gaya hidup. Mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga cukup dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, Obat KB (Pil KB) dapat membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi gejala. Obat lain dapat mengurangi jerawat atau pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan akibat PCOS. Perawatan untuk infertilitas akibat PCOS meliputi perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau pembedahan untuk merangsang ovulasi teratur. Fertilisasi in-vitro (IVF) dapat digunakan tetapi memiliki beberapa risiko.

Reference :

World Health Organization, Diakses pada 2024. Polycystic ovary syndrome

NHS, Diakses pada 2024 . Causes Polycystic Ovary Syndrome

Womens Health , Diakses pada 2024. Polycystic ovary syndrome

National Library Of Medicine, Diakses pada 2024 . Hirsutism

Tinggalkan Balasan

%d